Agama Dijadikan Pedoman Hidup ?

Agama Dijadikan Pedoman Hidup ?


Agama
, masih jadi hal yang rami dibicarakan di Indonesia mengingat memang keseharian dan kehidupan masyarakat Indoneisa tidak bisa lepas dengan satu hal yang sudah dianggap sebagai hal paling utama ini, yakni Agama.

Bagaimana tidak, dasar negara ini saja menggunakan Agama sebagai point penting bahkan pokok dimana hal tersebut tercermin pada sila pertama Pancasila.

Baru-baru ini saya mendapat pertanyaan yang cukup membuat saya kemudian sedikit mengernyitkan dahi, seseorang menanyakan ini ..

Jika bukan agama, lalu dengan dasar apa anda hidup ? Kasihan sekali tidak terarah.

Jujur saja ini kali pertama saya mendapat pertanyaan seperti ini yakni mengenai dasar kehidupan. 

Sebentar, dasar kehidupan ? Agama ?

Disini saya mulai sedikit blank sejenak dan kosong. Agama digunakan sebagai dasar kehidupan ?

Kenapa saya ngeblank ? Dasar kehidupan itu apa sih ? Pedoman ? Sila ?


Misal Negara ini memiliki dasar negara berupa Pancasila dengan 5 sila nya yang menjadi prinsip bernegara serta menjadi prinsip kehidupan warga negara. Meskipun memang banyak yang akhirnya hanya sekedar tahu dan hafalan saja, atau bahkan sama sekali tidak hafal mengingat terakhir kali mendengar masing-masing sila nya disaat sekolah puluhan tahun silam.

Ok, sampai disini kita mengerti yang dimaksud dengan "dasar kehidupan" yang dipertanyakan yakni pedoman, prinsip dan cara kerja.

Lalu bagaimana bisa kemudian dikaitkan dengan agama ? 

Agama itu apa sih ?

Konon ada yang menyebut bahwa Agama berasal dari bahasa Jawa yakni Ageman yang kemudian diartikan sebagai pegangan. Yang ketika kita telusuri, Ageman dalam bahasa jawa bermakna "Pakaian", sesuatu yang dikenakan layaknya baju (sandangan), kostum atau skin.

Jika agama sama artinya dengan ageman (pakaian), maka hanya menjadi sesuatu yang dikenakan atau dipakai, bukan sebagai pegangan. Bagaimana pakaian dijadikan sebagai pegangan atau pedoman ? 

Kalau sebagai dasar (alas) tidur dan rebahan bisa. Misal kita mau duduk di rumput, kita gunakan pakaian kita sebagai alas, masuk akal. 

Jika kita berpegangan pada pakaian, misal bonceng motor, akan sangat berbahaya untuk kita dan si pengendara. 

Lalu bagaimana bisa menjadikan pakaian sebagai pegangan ? Apalagi pedoman hidup ? terlalu jauh dari normal.

Oh agama merupakan adaptasi dari bahasa Sunda dari kata ageman ? Bukan, ageman sama dengan agama. 

Oh dari bahasa sansekerta, yang berarti cara hidup (tata aturan atau sama dengan budaya).

Jadi agama sama dengan budaya ? Dan apa itu budaya ?

Budaya merupakan bentuk jamak dari kata Budhi (akal) yang kemudian bisa diartikan sebagai tata cara hidup yang terus berkembang yang dimiliki suatu kelompok dan kemudian diturunkan ke ke generasi selanjutnya.

Karena pada dasarnya budaya berazaskan pada akal, maka akan terus berubah seiring dengan perkembangan jaman. 

Seperti di Indonesia sendiri ada yang namanya budaya Korupsi yang sedari dulu menjadi tradisi turun-temurun dan berusaha dihilangkan. Dan budaya korupsi jaman dulu dan sekarang pun sudah berbeda mulai dari cara dan gaya nya. 

Jika budaya terus berubah dan bergerak maju, bagaimana dengan agama ? Apakah lantas agama masih sama dengan budaya ?

Tentu saja, jika dilihat dari sejarah munculnya agama-agama, hal seperti itu memang budaya yang dianut oleh orang-orang di abad-abad awal. Dan ada berapa banyak agama yang anda kenal saat ini ?

Itu adalah bukti bahwa agama merupakan budaya yang berubah mengikuti perkembangan jaman pada masa itu. Dan itu pula alasan mengapa pemahaman dalam setiap agama berbeda, karena berasal dari tempat dan kebudayaan yang berbeda pula yang tentunya muncul dari cara pikir yang berbeda.

Lalu bagaimana bisa menjadikan agama sebagai pedoman hidup sementara hal itu terus berubah ?

Loh agama tidak berubah dan sudah paten.

Ya itu masalahnya. 

Agama yang ada hingga sekarang ini merupakan hasil pikiran orang-orang dari abad awal yang bahkan teori-teorinya masih belum bisa dibuktikan kebenarannya. Dan bahkan saat ini sudah dianggap memiliki dunia mereka sendiri dengan hayalan-hayalannya. 

Dan pola pikir tersebut tidak boleh untuk dirubah atau dikembangkan. Itulah mengapa agama tidak membawa pola pikir kemajuan. 

Fakta : Peradaban-peradaban maju selalu terjadi di daerah yang tidak menjadikan agama sebagai hal penting.

Sementara di Indonesia, semua kebijakan harus berdasarkan agama. 

Lalu, jika bukan dengan agama, lalu apa yang bisa mendasari kehidupan ?

Silahkan kembalikan diri anda menjadi manusia seutuhnya yang hidup dan memiliki peran dalam kehidupan. Apa ? 

Berfikirlah.