Apakah Kiamat Benar Terjadi ?

Apakah Kiamat Benar Terjadi ?


Kiamat atau sering juga disebut dengan istilah "Akhir Zaman" yang sering diucapkan pada komentar komentar sosial media seperti Facebook yang secara lengkap biasanya berbunyi "Tanda-tanda akhir jaman' yang ditulis oleh para netizen Indonesia yang budiman sudah saya dengar bahkan sejak Sekolah dasar.

Konon katanya yag termuat dalam agama entah Abrahamik maupun non Abrahamik semesta ini akan berakhir pada saat waktunya tiba yang entah kapan itu. Namun sebelum terjadinya, akan ada muncul tanda-tanda yang bahkan sudah disebutkan macam-macamnya. Entah saya tidak ingin membahas itu lebih jauh. Kita fokuskan saja ke istilah utamanya yakni Kiamat itu sendiri.

Dalam kutipan Wikipedia, Kiamat berasal dari bahasa arab yang arinya bangkit atau bangun. Mungkin ini perlu digaris bawahi, dan kembali ke bahasan awal kita disini bahwa Kiamat sering dikaitkan dengan akhir jaman.

Lalu pertanyaannya, apakah zaman itu ?

Menurut KBBI, Zaman memiliki arti jangka waktu baik panjang maupun pendek yang menandai sesuatu. Biasa disebut juga dengan istilah "Era".

Lalu ...

Zaman apa sekarang ini ? 

Sekarang kita berada di Era Industri 4.0 yang dimulai sejak tahun 2016 ditandai dengan digital economy dan big data, cloud system yang masih digunakan hingga saat ini. Dan belakangan ini manusia ramai memperbincangkan teknologi Blockchain yang merupakan jaringan transaksi digital berbasis program komputer yang berjalan tanpa otoritas dan mengutamakan transparansi publik.

Mata uang yang diperdagangkan berjenis crypto, meskipun masih tidak semua negara mengakui crypto sebagai mata uang digital seperti halnya Indonesia yang masih melabeli Crypto sebagai aset digital.

Kapan zaman ini berakhir ? 

Pernah terbayang dalam benak anda saat kita kembali ke tahun 2006 dimana handphone masih sering disebut Hand held atau ponsel atau Hape yang berbasis java dan 1 tahun kemudian zaman hape berakhir digantikan dengan Smartphone saat kemunculan iPhone dan Android yang menggusur ponsel berbasis java dan Symbian dari pasar ? 

Atau saat kita menilik ke belakang di tahun 90 an yang mana pada masa itu surat menyurat masih menjadi sarana komunikasi jarak jauh favorit disemua kalangan, apakah kita berfikir semua itu akan berakhir di era munculnya ponsel dan email ?

Apakah itu yang disebut akhir zaman ? Atau itukah yang disebut Kiamat ? atau karena keduanya memiliki arti yang sama, apakah itu yang disebut Kiamat ? Munculnya hal baru mengakhiri suatu zaman tertentu ?

Saya tidak ingin membawa agama dan dalil atau ayat yang tertulis didalamnya yang penuh tafsir, meskipun hal ini memang hanya dibahas dalam agama. Dan karena kita sebagai rakyat Indonesia wajib beragama, maka sudah pasti semua itu akan terkait.

Baik, kita lanjutkan. Mengenai Zaman, generasi manusia sekarang merupakan hasil dari terusan suatu peradaban yang berakhir pada masanya seperti halnya zaman jurasik yang diakhiri dengan munculnya zaman es, zaman manusia kera yang berakhir pada peradaban baru homo sapien, zaman Sukarno yang berakhir dengan naiknya Soeharto menjadi Presiden Indonesia dan memulai zaman order baru misalnya yang saat ini sudah berakhir. 

Apakah itu yang dimaksud akhir zaman oleh para netizen yang budiman dalam komentarnya mengomentari suatu posting yang menurut mereka tidak sesuai dengan paham mereka ?

Atau zaman seperti apa yang mereka maksud ?

Lalu kapan zaman kita sekarang ini berakhir ? Apakah munculnya mobil listrik akan mengakhiri zaman mobil berbahan bakar minyak ? Apakah itu yang disebut akhir zaman ? 

Sebelumnya, saya cukup risih dengan munculnya komentar-komentar seperti itu bertengger pada post yang saya lihat. "Apa apa kok akhir zaman?", begitu pikir saya. Karena yang saya tahu akhir zaman dalam komentar tersebut bermakna kehancuran semesta seperti yang sudah tertulis dalam kitab yang dianggap suci.

Apa kehancuran semesta yang dimaksud mereka itu akan benar-benar terjadi dan sudah menemukan tanda-tandanya ? Konon memang akhir semesta ini ditandai dengan beberapa hal yang sampai saat ini tidak masuk akal dibenak saya. Dan saya tidak ingin membahas detailnya karena memang itu tidak masuk akal. 

Akhir Semesta

Apakah semesta yang begitu luas dan terus meluas ini benar-benar akan berakhir ? 

Sejauh peradaban kita di bumi yang sudah berumur 4.5 Miliar tahun, para ilmuwan kita dari golongan manusia hanya mampu mengeksplorasi sebagian kecil dari semesta yang katanya masih terus bertumbuh dan meluas, yang artinya luas semesta mungkin jauh lebih besar dari apa yang kita pikirkan.

Dan bumi tidak lebih besar dari setitik debu dibandingkan dengan luasnya semesta tersebut. Lalu, bagaimana bisa manusia yang merupakan sebagian dari populasi kehidupan di bumi menghakimi dan memastikan bahwa semesta yang bahkan belum diketahui luasnya akan runtuh dan berakhir ?

Apakah itu masuk akal ? Lalu ...

Berapa lama semesta bertahan ?

Sejak 1000 tahun lalu, kiamat sudah dikatakan dekat bahkan di Indonesia hadir dalam film dan sinetron yang berjudul "Kiamat sudah dekat" mengutip dari naskah kuno tersebut, dan setelah 1000 tahun lamanya masih dikatakan dekat lengkap dengan tanda-tandanya.

Apakah seribu tahun lagi masih sama dekatnya atau sudah semakin dekat dengan tanda-tanda yang lebih banyak ? Atau semua itu terjadi saat pergantian zaman seperti yang saya bahas diatas ?

Usia Matahari

Kehidupan bumi tidak akan lepas dari peran Matahari sebagai sumber cahaya sekaligus sumber kehidupan di bumi. Tumbuhan yang kita gunaan setiap hari untuk makan dan sebagainya juga tidak akan hidup, dan bahkan kita sebagai manusia tidak akan bertahan di bumi tanpa adanya matahari. Meskipun memang apa yang terjadi di bumi tidak harus melibatkan matahari sebagai biang utama masalah. Dan umur bumi tidak akan bergantung pada matahari, seperti misalnya bumi tertabrak meteor sebesar planet Mars, tentu bumi akan hancur tanpa menunggu matahari melakukan sesuatu.

Namun sejauh ini belum diumumkan adanya meteor yang meluncur mengarah ke bumi yang akan menghancurkan seisi planet. Belakangan memang ada ancaman tersebut yang sebesar beberapa gedung dan hoax diantaranya. Sehingga ancaman hancurnya bumi bisa kita simpulkan bukan karena meteor.

Lalu kembali lagi soal Matahari dan perannya untuk bumi. Menurut perhitungan, matahari terpanas (tercinta : red) kita ini masih akan terus hidup dan membesar hingga warnanya menjdi merah dan kemudian padam hingga 5 miliar tahun mendatang. 

Dalam prosesnya, memang sebelum matahari padam bumi sudah pasti rusak dan kehidupan tidak akan bertahan, dan dalam waktu sepanjang itu mungkin manusia sudah bisa menemukan dan menempati planet baru sebagai pengganti bumi. Dan katakanlah matahari benar-benar padam 5 miliar tahun dari sekarang. 

Apakah hal itu akan mempengaruhi seluruh alam semesta yang bahkan luasnya belum diketahui dan terus membesar ? Logikanya tidak. Matahari hanyalah buliran remahan debu jika dibandingkan dengan luasnya semesta, yang barang tentu mati atau padamnya matahari tidak akan berdampak apapun bagi bahkan galaksi terdekat kita Andromeda yang menurut perkiraan akan mulai menghantam galaksi kita di kurun waktu yang sama dengan padamnya matahari.

Dan yang pasti, kita tidak akan pernah mengalami hal itu. 

Lalu, jika matahari memiliki umur yang masih sangat panjang hingga bermiliar miliar tahun, apa kabar dengan kiamat yang sudah dekat sejak 1000 tahun lalu ? 


Baik, kita logikakan saja bahwa kiamat merupakan pergantian zaman dulu ke zaman yang lebih modern, seperti berakhirnya zaman berkirim surat dan berganti ke berkirim email dan sms yang sekarang sudah diganti dengan berkirim Whatsapp. 

Yang artinya, kita kembalikan arti kiamat ke dalam bahasa aslinya yakni bangkit, yang menandakan pergantian jaman. 

Jadi, kiamat itu memang ada dan bukan hoax ? Tergantung dari cara anda memahaminya, jika anda melihat dari sudut pandang agama, tentu kiamat yang berupa akhir kehidupan semesta ini harus anda percayai meskipun saya tidak mengerti alasan untuk melakukannya. Dan jika anda melihat dengan logika, semua itu sudah terjadi dan akan terus terjadi selama kehidupan masih terus ada.